Brankas
Brankas
Open Finance

Kenali Apa itu Core Banking System dan Manfaatnya Dalam Dunia Perbankan

Brankas Team September 11, 2023
Kenali Apa itu Core Banking System dan Manfaatnya Dalam Dunia Perbankan

Core Banking System adalah perangkat lunak perbankan yang digunakan untuk mengelola operasional inti mereka. Core Banking System turut menangani tugas-tugas penting seperti pengelolaan akun nasabah, transaksi keuangan, manajemen risiko, hingga pelaporan. Selain memudahkan kegiatan produktivitas di bank, Core Banking System juga berfungsi untuk mengintegrasikan produk dan layanan yang dimiliki — seperti tabungan, deposito, kartu debit/kredit, pinjaman, dan lain-lain.

Artikel ini akan membahas secara mendetail apa itu Core Banking System, manfaat Core Banking System, dan cara kerja Core Banking System untuk efektivitas layanan di perbankan.

Apa itu Core Banking System?

Core Banking System dapat dirangkum sebagai sistem komputer yang menyediakan integrasi terpusat dari fungsi operasional inti bank. Secara keseluruhan, Core Banking System Terdiri dari berbagai komponen yang terintegrasi untuk menyediakan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan akurat. Komponen-komponen ini bekerja bersama untuk mengelola operasi inti bank dan menyediakan layanan perbankan yang berkualitas tinggi kepada nasabah.

Manfaat core banking system

Core Banking System bekerja dengan mengintegrasikan semua layanan perbankan dalam satu sistem yang terpusat dan mengotomatisasi beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual. Dalam melakukan ini, Core Banking System mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan bank untuk memberikan layanan perbankan yang lebih baik kepada nasabah.

Manfaat Core Banking System

Core Banking System memiliki sejumlah manfaat bagi perbankan untuk meningkatkan operasional bisnisnya, berikut selengkapnya:

  1. Efisiensi Operasional: Core Banking System membantu bank dalam meningkatkan efisiensi operasional melalui pengelolaan transaksi yang lebih cepat dan akurat, integrasi sistem yang menyeluruh, dan manajemen risiko yang lebih baik.

  2. Penghematan Biaya: Core Banking System dapat menghemat biaya operasional karena memungkinkan pengolahan transaksi yang otomatis dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia dalam proses bisnis.

  3. Peningkatan Layanan Nasabah: Core Banking System memungkinkan bank untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah melalui layanan perbankan online dan mobile banking yang tersedia 24/7, serta integrasi data nasabah dalam satu platform yang terpusat.

  4. Manajemen Risiko yang Lebih Baik: Core Banking System membantu bank dalam memantau dan mengelola risiko secara real-time, sehingga memungkinkan bank untuk mengambil tindakan yang diperlukan secara cepat dan mengurangi risiko yang tidak diinginkan.

  5. Pelaporan Keuangan yang Lebih Akurat: Core Banking System memudahkan bank dalam membuat laporan keuangan secara otomatis dengan mengintegrasikan data dari seluruh sistem perbankan, sehingga meningkatkan akurasi laporan keuangan dan mempercepat proses pelaporan.

  6. Inovasi Produk dan Layanan: Dengan Core Banking System, bank dapat mengembangkan produk dan layanan baru secara lebih cepat, serta mengintegrasikan produk dan layanan yang ada dengan lebih mudah.

Cara Kerja Core Banking System

Core Banking System mengintegrasikan seluruh aktivitas perbankan seperti pengelolaan rekening, transfer uang, penyelesaian transaksi, pemrosesan pinjaman, manajemen risiko, pengawasan kepatuhan, dan lain-lain. Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan informasi tentang pelanggan dan rekening mereka, termasuk saldo, transaksi, pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Setelah data dikumpulkan, Core Banking System memproses transaksi yang melibatkan rekening pelanggan, seperti transfer uang, penarikan uang tunai, dan pembayaran tagihan.

Sistem ini juga menghasilkan laporan keuangan untuk membantu bank memantau kesehatan keuangan mereka, termasuk laporan harian, mingguan, dan bulanan. Selain itu, Core Banking System membantu bank mengelola risiko, seperti risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional dengan menghasilkan laporan risiko dan memperkuat sistem pengawasan. Adanya Core Banking System memungkinkan bank memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, seperti layanan perbankan internet, aplikasi seluler, dan layanan bank lainnya.

Managemen Resiko

Dalam rangka menjalankan semua fungsi ini, Core Banking System membutuhkan integrasi dengan sistem perbankan lainnya, seperti sistem pembayaran, sistem manajemen dana, dan sistem manajemen risiko, serta mengandalkan infrastruktur teknologi yang andal dan aman.

Untuk memperdalam pemahaman, berikut peran Core Banking System dalam sebuah proses transaksi yang dilakukan nasabah dalam sebuah ATM:

  1. Input Data: Data transaksi disediakan oleh nasabah melalui berbagai saluran, seperti mesin ATM, online banking, atau cabang fisik. Data kemudian dimasukkan ke dalam sistem oleh nasabah atau oleh petugas bank.

  2. Verifikasi dan Validasi: Data yang dimasukkan ke dalam sistem kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh sistem untuk memastikan data yang dimasukkan akurat dan valid.

  3. Proses dan Penyelesaian Transaksi: Setelah diverifikasi dan divalidasi, transaksi diproses oleh sistem, dan dana atau transaksi lainnya ditransfer ke rekening nasabah yang sesuai.

  4. Manajemen Risiko dan Keamanan: Sistem juga berfungsi untuk mengelola risiko dan keamanan dengan mengidentifikasi potensi risiko dan memantau aktivitas mencurigakan atau tidak normal.

  5. Pelaporan: Core Banking System juga menghasilkan laporan keuangan dan pengawasan yang diperlukan oleh bank dan otoritas pengawas.

Regulasi Terkait Core Banking System

Di Indonesia ada sejumlah regulasi yang berkaitan dengan implementasi Core Banking System. Pertama ada Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/29/PBI/2009 tentang Sistem Penyelenggaraan Teknologi Informasi pada Bank. Peraturan ini menjelaskan tentang kewajiban bank untuk memiliki sistem pengelolaan teknologi informasi yang handal dan aman, termasuk dalam penggunaan core banking system.

Selain itu, BI juga memiliki kebijakan tentang keamanan informasi perbankan, seperti Kebijakan BI Nomor 16/14/PBI/2014 tentang Penanganan Ancaman Keamanan Informasi pada Lembaga Jasa Keuangan. Kebijakan ini mengatur tentang tata cara pengamanan data dan informasi perbankan dalam penggunaan Core Banking System. Dalam rangka meningkatkan pengawasan dan pengendalian penggunaan, BI juga menerapkan program audit teknologi informasi secara rutin terhadap bank-bank yang beroperasi di Indonesia.

Selain regulasi dari BI, terdapat juga aturan mengenai perlindungan data pribadi, seperti Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik. Aturan ini berlaku untuk seluruh jenis sistem informasi, termasuk core banking system, yang mengumpulkan dan memproses data pribadi pelanggan.

Mengoptimalkan Core Banking System

Kemajuan teknologi yang ada saat ini memungkinkan sistem teknologi yang ada di perbankan untuk terhubung ke pihak ketiga yang relevan. Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan kapabilitas yang dimiliki sistem bank, sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih lengkap dan nyaman bagi para nasabahnya.

Terkait Core Banking System, Brankas memiliki layanan Open Core yang dapat membantu institusi perbankan Core Banking System yang dimiliki. Melalui APIX Open Core, Brankas menyediakan platform open source alternatif untuk meningkatkan sistem perangkat lunak core banking komersial.

Terdapat sejumlah manfaat penting dari layanan Open Core. Pertama, ini memungkinkan bank untuk mereduksi biaya Core Banking System, termasuk dari sisi pemenuhan lisensi sesuai aturan pemangku kebijakan. Kedua, dikarenakan Open Core berbasis open source memungkinkan setiap bank melakukan kustomisasi sesuai dengan skenario Core Banking System yang diinginkannya. Ketiga, platform ini cloud-native, sehingga memiliki tingkat skalabilitas dan ketersediaan yang tinggi.

Selanjutnya, API yang disediakan Brankas juga cukup luas sehingga memungkinkan untuk diimplementasikan ke berbagai fitur produk. Dan yang terakhir, Open Core sudah sesuai dengan standardisasi regulator, sehingga lolos proses compliance. Jika ingin mengetahui lebih lanjut manfaat Open Core, unduh whitepaper berikut ini: klik di sini.

Related Articles

Fintech Lending di Indonesia: Jenis-Jenis dan Regulasi Terkini
Open Finance 20/02/2024
Fintech Lending di Indonesia: Jenis-Jenis dan Regulasi Terkini

Fintech lending menjadi salah satu lini teknologi keuangan yang berkembang sangat pesat di Indonesia. Menurut data statistik yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Januari 2023 pemain fintech lending sudah menyalurkan pinjaman online mencapai Rp18,73 triliun untuk 15,93 juta peminjam. Nilai tersebut meningkat 35,72% secara year-on-year.