Menurut laporan e-Conomy SEA 2022, ekonomi digital Indonesia telah menyentuh angka $77 miliar pada tahun 2022. Diprediksi akan bertumbuh pesat sampai $130 miliar di tahun 2025. Sejumlah lini industri menjadi penyokong utama, antara lain e-commerce, transportasi, online media, dan online travel.
Open Finance dan Open Banking menjadi topik yang makin ramai dibahas oleh stakeholder industri keuangan. Konsep ini digadang-gadang akan merevolusi cara kerja lembaga keuangan melalui teknologi.
Seperti diketahui, Open Banking merujuk pada konsep yang memungkinkan bank berbagi akses ke pihak ketiga, seperti kepada startup fintech atau layanan digital lainnya melalui sambungan berbasis API (Application Programming Interface). Bagi bank, ini bisa menjadi kesempatan mereka untuk menambah kanal revenue dan ekspansi pengguna. Sementara bagi pengguna, mereka bisa menciptakan layanan baru yang memanfaatkan data keuangan nasabah dengan izin mereka.
Sementara itu konsep Open Finance lebih luas dari pada Open Banking, Open Finance memungkinkan berbagai institusi keuangan lainnya selain bank untuk saling berbagi akses, seperti e-wallet, p2p lending, BNPL, insurance, dll. Ini termasuk data-data dari lembaga keuangan, perusahaan asuransi, firma investasi, perusahaan teknologi, fintech, dan lain-lain. Data-data tersebut digabungkan melalui mekanisme berbagi data khusus yang aman, untuk selanjutnya dijadikan pengetahuan yang berharga. Misalnya, data tren pembayaran PPOB seseorang untuk mendapatkan gambaran konsumsi rutin bulanan untuk membantu penentuan skor kredit.
Apa itu Open Finance?
Open Finance adalah konsep yang berkembang dari Open Banking, memperluas lingkup data dan layanan yang disediakan oleh bank menjadi lebih luas. Prinsip utama Open Finance adalah bahwa individu dan bisnis kini dapat mengakses dan berbagi layanan finansial mereka dari bank, e-wallet, atau kartu kredit dengan pihak ketiga yang mereka pilih.
Berbagi data dengan konsen dan persetujuan pengguna adalah salah satu fitur Open Finance, merchant atau pemilik bisnis bisa terhubung langsung dengan data dan layanan pihak ketiga. Berbagai model bisnis telah diuntungkan dengan model ini. Salah satunya platform personal finance, pengguna bisa memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses data transaksi perbankan mereka untuk selanjutnya dicatat dalam jurnal keuangan haruan mereka, memudahkan mereka menganalisis pengeluaran bulanan mereka untuk mendapatkan kesehatan finansial yang lebih baik.
Contoh lainnya layanan e-commerce yang menggunakan Open Finance untuk menghadirkan layanan fintech terintegrasi, baik untuk kebutuhan pembayaran maupun pencairan dana ke merchant. Open Finance mulai merevolusi cara-cara sistem keuangan bekerja di ekosistem digital, menghasilkan pengalaman seamless bagi pengguna akhir.
Manfaat Open Finance
Open Finance membawa banyak manfaat potensial bagi konsumen, bisnis, dan sektor keuangan secara keseluruhan.
Manfaat Open Finance secara Umum
Berikut ini sejumlah manfaat umum dari layanan Open Finance untuk ekosistem industri keuangan:
-
Akses yang lebih baik ke layanan keuangan. Dengan membagikan data mereka, konsumen dan bisnis dapat mendapatkan akses ke produk dan layanan yang lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Misalnya, dengan membagikan data pinjaman dan keuangan mereka, konsumen dapat memperoleh penawaran pinjaman yang lebih kompetitif.
-
Inovasi dan kompetisi. Open Finance mendorong inovasi dan kompetisi dalam sektor keuangan. Dengan membuka akses ke data, perusahaan fintech dan penyedia layanan keuangan lainnya dapat mengembangkan dan menawarkan produk dan layanan baru.
-
Pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan akses yang lebih baik ke data, konsumen dan bisnis dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Misalnya, mereka dapat lebih mudah membandingkan berbagai produk dan layanan keuangan untuk menemukan yang terbaik bagi mereka.
-
Kontrol yang lebih baik atas data finansial. Open Finance memberikan konsumen dan bisnis kontrol yang lebih besar atas data finansial mereka. Mereka dapat memilih dengan siapa mereka berbagi data dan bagaimana data tersebut digunakan.
-
Peningkatan inklusi keuangan. Open Finance dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan dengan memungkinkan lebih banyak orang dan bisnis untuk mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan.
Manfaat Open Finance untuk Bank
Selain itu, perbankan sebagai institusi keuangan yang saat ini paling berpengaruh juga bisa menuai manfaat positif dari Open Finance, di antaranya:
-
Meningkatkan Pengalaman Pelanggan. Dengan data yang lebih komprehensif dan kaya, bank dapat memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan mereka dengan lebih baik dan dengan demikian menawarkan layanan yang lebih personalisasi. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat hubungan mereka dengan bank.
-
Inovasi Produk dan Layanan. Open Finance memungkinkan bank untuk berinovasi dan memperkenalkan produk dan layanan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Misalnya, mereka dapat menawarkan layanan keuangan yang lebih terintegrasi atau menggunakan data dari berbagai sumber untuk menilai risiko dengan lebih baik.
-
Kemitraan dan Ekosistem Baru. Bank dapat memanfaatkan Open Finance untuk membentuk kemitraan strategis dengan perusahaan fintech dan penyedia layanan lainnya, menciptakan ekosistem layanan keuangan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
-
Efisiensi Operasional. Dengan memanfaatkan teknologi dan data yang ada dalam model Open Finance, bank dapat mengotomatisasi proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional. Demi meningkatkan efisiensi, beberapa lembaga telah menjalin kemitraan dengan perusahaan Open Finance, seperti Brankas, guna mengadopsi SNAP API, standar terbaru Bank Indonesia dalam sistem pembayaran.
-
Memperkuat Posisi Pasar. Dengan menjadi bagian dari ekosistem Open Finance, bank dapat mempertahankan dan memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif. Mereka dapat menggunakan data dan wawasan yang diperoleh melalui model ini untuk mengoptimalkan strategi dan operasi mereka.
Manfaat Open Finance untuk Fintech
Open Finance dapat memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan fintech, berikut beberapa contohnya:
-
Akses ke Data Finansial. Open Finance memungkinkan perusahaan fintech untuk mengakses data finansial pelanggan (dengan persetujuan pelanggan) yang sebelumnya mungkin hanya bisa diakses oleh bank dan lembaga keuangan tradisional. Akses ini bisa menjadi titik tolak untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih personalisasi dan inovatif.
-
Inovasi dan Pembuatan Produk Baru. Dengan akses ke data yang lebih luas dan mendalam, perusahaan fintech dapat menciptakan dan mempersonalisasi produk atau layanan yang lebih baik. Misalnya, mereka dapat menawarkan penilaian kredit yang lebih akurat atau solusi pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik.
-
Kemitraan Strategis. Open Finance dapat membuka peluang untuk kemitraan baru antara fintech dan lembaga keuangan tradisional. Fintech bisa berkolaborasi dengan bank atau lembaga lainnya untuk menawarkan layanan yang lebih komprehensif dan terintegrasi kepada pelanggan melalui Open API.
-
Peningkatan Kompetisi. Open Finance membantu menciptakan pasar yang lebih seimbang dan kompetitif di mana perusahaan fintech dapat berkompetisi dengan lembaga keuangan tradisional. Dengan akses ke data yang sama, fintech dapat menawarkan alternatif untuk layanan yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan tradisional.
-
Peluang Pertumbuhan. Open Finance memperluas pasar potensial bagi fintech dan menciptakan lebih banyak peluang pertumbuhan. Dengan akses yang lebih mudah ke data keuangan, fintech dapat memasuki segmen pasar baru dan memperluas penawaran produk mereka.
Perkembangan Open Finance
Pada dasarnya, Open Finance adalah perluasan dari konsep Open Banking. Open Finance memperluas ini untuk mencakup semua jenis data keuangan, termasuk data dari perusahaan asuransi, broker investasi, dan penyedia pensiun. Konsep ini mendapatkan momentum berkat direktif layanan pembayaran kedua (PSD2) di Uni Eropa, yang mewajibkan bank berbagi data pelanggan dengan penyedia layanan keuangan lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, konsep Open Finance telah menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk Inggris, Australia, dan Kanada, di mana regulasi yang memungkinkan berbagi data keuangan telah diperkenalkan atau sedang dikembangkan. Banyak perusahaan fintech telah memanfaatkan data ini untuk mengembangkan aplikasi dan layanan baru yang membantu konsumen mengelola keuangan mereka. Misalnya, ada aplikasi yang menggabungkan semua akun keuangan seseorang dalam satu tampilan, atau yang menggunakan data transaksi untuk memberikan nasihat keuangan yang dipersonalisasi.
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur sektor fintech dan layanan keuangan digital lainnya, yang dapat mencakup aspek-aspek dari open finance. Misalnya, OJK telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait dengan fintech, seperti peer-to-peer lending (P2P lending) dan digital banking. Ada juga aturan dan panduan untuk melindungi data konsumen dan transaksi online.
Selain itu, Bank Indonesia juga telah mempromosikan inisiatif seperti Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang bertujuan untuk memfasilitasi integrasi dan interoperabilitas antara berbagai layanan pembayaran digital. Dan pada tahun 2022, BI juga mengeluarkan SNAP sebagai standardisasi nasional untuk Open API pembayaran, memungkinkan antarlembaga untuk bisa saling menghubungkan platform pembayarannya secara lancar dan aman.
Melihat adanya penerimaan dari industri dan dukungan regulasi, ekosistem Open Finance di Indonesia juga turut berkembang. Salah satu pemain yang mencoba mendobrak segmen ini adalah Brankas. Secara khusus, Brankas menyediakan varian layanan berbasis infrastruktur untuk membantu bank dan perusahaan teknologi meningkatkan kapabilitas fintech mereka.
Khusus untuk Open Finance, Brankas juga memiliki Open Finance Suite, sebuah layanan berbasis Open API yang memungkinkan perbankan untuk mengembangkan ekosistem API pembayaran mereka dan terhubung dengan perbankan yang ada di ekosistem brankas. Harapannya layanan ini bisa memudahkan berbagai stakeholder dalam industri pembayaran untuk dapat saling terhubung dan berbagi data, guna memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik lagi.